Jumat, 19 Agustus 2011

Agastya Web Browser Project

Agastya Web Browser


Agastya Web Browser Project 

By Agastya Corporation


Leader : I Gede Agastya ( Ceo And Founder Of Agastya Corporation )

Agastya Web Browser Project 

Agastya Web Browser Adalah Merek Dagang Dan Hak Cipta Dari Agastya Corporation

Agastya Web Browser Adalah Browser Yang Di Kembangkan Oleh Agastya Corporation Dan Dapat Di Jalankan Di Sistem Oprasi Windows ( Ubuntu,Linux,Os Garuda Sedang Dalam Tahap Pengembangan ) Agastya Web Browser Mengunakan Engine Dari IE 7 Yang Di Modifikasi Sedemikian Rupa Supaya Menjadi Aman Dan Keren

Latest Version : V. 2.0.1.20 ( Fried Chiken Ultimate ) ( Night Build * Portable )
Download  : Download


Akhirnya Betul Juga, Nazaruddin Terkena Amnesia Pula!

Akhirnya Betul Juga, Nazaruddin Terkena Amnesia Pula!



Nazaruddin: Saya Lupa Semuanya
18/08/2011 14:22.

Liputant6.com, Jakarta: Tersangka Muhammad Nazaruddin mengaku lupa semua hal yang berkaitan dengan kasus dugaan penerimaan suap atas tender proyek pembangunan wisma atlet Jakabaring, Palembang. Namun ia mengaku bersalah dan rela jika kasus yang membelitnya tidak harus melalui proses penyidikan.

Hal tersebut disampaikan Nazaruddin usai menjalani pemeriksaan selama kurang lebih dua jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jakarta, Kamis (18/8).

Pernyataan singkatnya kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di KPK, agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghukum dirinya namun tidak menyakiti anak dan istrinya, mengingat mereka tidak berkaitan apa pun dengan kepartaian.

Ia pun mengaku sudah lupa terkait semua hal yang berkaitan dengan pengakuannya saat menjadi buron.

"Anak istri saya jangan diganggu, saya lupa semuanya. Saya mengaku bersalah, bila perlu tidak perlu disidik langsung saja divonis," ujar Nazar.

Namun demikian, tersangka kasus dugaan penerimaan suap atas pemenangan proyek Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring kepada PT Duta Graha Indah (DGI) ini, telah datang di Gedung KPK pada pukul 10.40 WIB.
http://berita.liputan6.com/read/3493...-lupa-semuanya

Istri Nazaruddin Disandera SBY, Benarkah?
Kamis, 18 Aug 2011 04:21 WIB

JAKARTA, RIMANEWS - Pengacara sekaligus pengamat Indonesia Police Watch, Jhonson Panjaitan menilai bahwa surat dan permohonan memelas dari Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat patut ditelusuri lebih lanjut.

ia mengatakan bahwa besar kemungkinan permohonan Nazaruddin melalui surat dan pernyataan kepada wartawan agar dirinya saja yang dihukum sementara istri dan anaknya jangan disentuh seolah mengisyaratkan bahwa keluarga Nazaruddin dalam bahaya.

" Ini bisa jadi ungkapan yang sangat manusiawi, dimana dia merasa terancam , keluarganya dalam ancaman sehingga ia harus mengatakan hal tersebut," ujarnya, Kamis (18/08).

Seperti diketahui dalam sejumlah pemberitaan megenai penangkapan Nazaruddin dikatakan bahwa istrinya Neneng dan pengawalnya Nasir juga terlihat berada di Kolombia bersama Nazaruddin. Namun hingga kini keberadaan kedua orang tersebut seolah lenyap ditelan bumi. Tidak ada satupun yang mengaku pernah bertemu atau mengetahui kondisi Neneng dan Nasir hingga saat ini.

"Mau tidak mau kondisi tersebut membuat Nazaruddin sebagai kepala keluarga panik dan merasa bahwa keluarganya dalam ancaman, ini praktik hukum yang tiak fair, saya minta kalau benar Neneg sudah ditangkap, umumkan dan biarkan hukum memeriksanya secara fair," tandasnya.

Namun Jhonson hingga saat ini tidak habis pikir mengenai surat Nazar dan permohonan agar dkeluarganya tidak disentuh itu justru ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Justru itu, kenapa ke SBY, atau jangan-jangan dia (Nazar) beranggapan bahwa SBY tengah menyandera keluarganya, bisa saja toh, tapi ada baiknya dikonfirmasi ke Nazar apa maksudnya," pungkas Jhonson.

Sebelumnya, Nazaruddin saat keluar usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan keluar dari gedung KPK sekitar pukul 13.59 WIB, sempat melontarkan pernyataan agar anak dan istrinya tidak dilibatkan dalam kasus Wisma Atlet itu.

"Saya minta sama Pak SBY jangan ganggu anak istri saya. Saya gak akan ngomong apa-apa. Saya lupa semuanya. Saya tidak tahu apa-apa. Saya mengaku salah. Kalau perlu tidak perlu disidik langsung divonis saja. Saya ditahan saja. Gak masalah," pinta Nazaruddin di Gedung KPK, Kamis (18/8).

Setelah itu, Nazaruddin masuk ke dalam mobil tahanan. Ia dibawa kembali ke Rutan Brimob, Kelapa Dua , Depok.

Tidak lama kemudian, salah satu anggota tim kuasa hukum Nazaruddin menunjukkan isi surat yang dibuat oleh Nazaruddin. Surat itu ditujukan kepada presiden hari ini. Bunyi surat tersebut adalah:

Jakarta 18 agustus 2011
Kepada Yth Bapak Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI di tempat

Bapak presiden yang saya hormati, saya mohon kepada bapak agar segera memberikan hukuman penjara kepada saya tanpa perlu lagi mengikuti proses persidangan untuk membela hak-hak saya. Bagi saya, saya rela dihukum penjara bertahun-tahun asalkan bapak dapat berjanji bapak akan memberikan ketenangan lahir dan batin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak-anak saya.

Perlu saya jelaskan bahwa istri saya adalah benar-benar seorang ibu rumah tangga yang sama sekali tidak mengetahui apapun yang berhubungan dengan kepartaian. Saya juga berjanji, saya tidak akan menceritakan apapun yang dapat merusak citra Partai Demokrat serta KPK demi kelangsungan bangsa ini.

Demikian surat ini, mohon bantuan dan perhatian bapak presiden
Hormat saya, Muhammad Nazaruddin.

http://www.rimanews.com/read/2011081...a-sby-benarkah

Terserang Penyakit Lupa, KPK Tetap Periksa Nazaruddin
Kamis, 18 Aug 2011 08:17 WIB

JAKARTA, RIMANEWS - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang kini tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, baru saja menjalani pemeriksaan perdananya di Komisi Pemberantasan Korupsi. Usai menjalani pemeriksaan, Nazaruddin mengaku akan bungkam dan lupa segalanya.

Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto mengatakan, sangat mungkin Nazaruddin lupa. “Kemungkinan Nazar bisa lupa, bisa juga nggak tahu. Anda tahu, Jaksa Urip Gunawan itu lupa dari A smpai Z, kecuali nama dan alamat rumah. Tapi dia dihukum juga,” kata Bibit di Kantor KPK, Rasuna Said, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2011.

Bibit mengemukakan, asal alat buktinya lengkap, KPK bisa memproses dan melanjutkan kasus Nazaruddin ke muka persidangan. “Itu tantangan KPK untuk mengumpulkan alat bukti kesalahan Nazaruddin, dan kesalahan yang lain,” kata dia.

KPK berprinsip, tegas Bibit, asal ada alat bukti dan keterangan yang cukup, siapapun bisa diproses. “Kalau ada alat buktinya, kenapa nggak? Berlaku untuk siapa saja,” ujar Bibit.

Sebelumnya, Nazaruddin mengaku berkirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Berikut isi surat Nazaruddin kepada SBY, seperti yang dibagikan Dea, tim kuasa hukum Nazar dari Kantor Pengacara OC Kaligis, usai pemeriksaan nazar di KPK
http://rimanews.com/read/20110818/38...ksa-nazaruddin


----------------

Akhir cerita sinetron 'petualangan' si Udin-Nazaruddin bisa diduga pada akhirnya ...

Perusahaan Jerman Mau Cuci Monas Tanpa Dibayar

Thumbs upPerusahaan Jerman Mau Cuci Monas Tanpa Dibayar

Perusahaan Jerman Mau Cuci Monas Tanpa Dibayar

JAKARTA, RIMANEWS - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mencuci badan Tugu Monumen Nasional (Monas) dengan sistem semprot yang dikerjakan oleh perusahaan dari Jerman.

Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta bidang Kesejahteraan Masyarakat, Mara Oloan Siregar di Jakarta, Kamis mengemukakan, sejak dibangun badan Tugu Monas baru sekali dicuci, yaitu pada tahun 1992. Artinya, sekitar 19 tahun lamanya, badan Tugu Monas tidak pernah dibersihkan kembali.

Pembersihan akan dilakukan perusahaan Jerman yang bergerak di bidang jasa pembersihan bangunan bersejarah, yaitu Karcher. Jasa tersebut diberikan gratis sebagai bagian “corporate social responsibility” (CSR) perusahaan tersebut.

Mara Oloan Siregar mengatakan, Tugu Monas merupakan salah satu ikon perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mempunyai nilai sejarah tinggi. Pemprov DKI Jakarta memiliki tanggung jawab menjaga kondisi Tugu Monas agar terhindar dari kerusakan dan kesan tak terawat.

“Badan tugu Monas sudah terlihat kotor dan kami ingin membersihkannya. Kebetulan ada perusahaan dari Jerman yang menawarkan jasa untuk membersihkan badan tugu itu,” katanya.

Secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas, Rini Hariyani mengatakan, pertama kali badan tugu Monas dibersihkan pada 1992 oleh Karcher. Setelah itu, badan tugu tidak pernah dibersihkan lagi hingga saat ini.

Tugu Monas yang berada di kawasan tinggi dengan kepadatan lalu lintas, mengakibatkan debu-debu polusi udara menempel di badan Monas.

“Badan tugu Monas kotor karena banyak debu menempel. Kemudian ada tawaran lagi dari Karcher yang ingin membersihkan tugu Monas di usianya yang akan memasuki 50 tahun pada tahun 2011,” kata Rini.

Sebelum pembersihan dan pencucian tugu Monas dilakukan, rencananya pada 25 Oktober mendatang, akan datang tim Karcher untuk melakukan studi kajian terhadap kondisi daya dukung Monas. Studi kajian tersebut akan dijadikan dasar pengambilan teknis pembersihan dan pencucian Monas. Hasil studi kajian tersebut akan dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta pada 27 Oktober 2011.

Pembersihan dan pencucian badan tugu Monas akan dimulai pada awal Desember dan akan memakan waktu selama dua pekan. Selama pencucian, Monas diupayakan untuk tetap dibuka untuk umum.(ant/ian)

Setelah 19 Tahun Tidak Dibersihkan, Monas Bakal "Dimandikan" Awal Desember Nanti


JAKARTA, RIMANEWS - Sudah 19 tahun badan tugu Monumen Nasional atau Monas tidak pernah dibersihkan. Untuk itu, pemerintah Provinsi DKI akan kembali melakukan pembersihan pada badan tugu Monas dengan cara menyemprotnya.

"Terakhir 1992 tugu ini dibersihkan. Sekarang terlihat badan tugu Monas sudah kotor. Kami ingin membersihkannya," kata Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta Bidang Kesejahteraan Masyarakat Mara Oloan Siregar di Balaikota, Jakarta, Kamis (18/8/2011).

Ia mengatakan, pembersihan Tugu Monas itu akan dilakukan oleh Karcher, sebuah perusahaan asal Jerman. "Mereka akan mendatangkan timnya untuk melihat kondisi Monas, sehingga bisa menentukan teknis pembersihan yang aman," kata Mara Oloan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas Rini Hariyani mengatakan, Karcher akan melakukan pengkajian awal pada 25 Oktober 2011 dan memaparkan hasilnya kepada Gubernur DKI Jakarta pada 27 Oktober 2011. Adapun pelaksanaan pencucian badan tugu setinggi 98 meter ini akan dilakukan pada awal Desember mendatang dan diperkirakan berlangsung selama dua pekan. Selama itu, Monas diusahakan tetap buka seperti biasa.

"Sudah terlihat badan tugu Monas kotor karena banyak debu yang menempel. Kemudian ada tawaran dari Karcher, ingin membersihkan tugu Monas kembali di usianya yang akan memasuki 50 tahun di 2011, " kata Rini.

Rini mengatakan, Pemprov DKI sama sekali tidak mengeluarkan biaya untuk membersihkan Tugu Monas tersebut. Seluruh biaya pembersihan ditanggung oleh Karcher. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2011, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana Rp 1,55 miliar untuk perawatan Monas sehari-hari.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Arie Budhiman menegaskan pencucian badan tugu Monas yang dibangun sejak 17 Agustus 1961 ini harus dilakukan untuk menjaga keindahan dan kondisi bangunan bersejarah tersebut. "Monas harus terlihat bersih, rapi dan terawat karena banyak tamu-tamu negara mengunjungi Monas untuk mengetahui sejarah Jakarta dan Indonesia," tuturnya. [mam/kps]


http://rimanews.com/read/20110818/38...-tanpa-dibayar

 
Design by Agastya Web Browser | Agastya Web BrowserAgastya Corporation - Kaskus | Kaskus Goto